MAKALAH
REMAJA/ PEMUDA DALAM PERMASALAHAN
SOSIAL
Tugas
ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah IAD,ISD,IBD
Dosen
pengampu :
Suyatman,
M. Pd
Disusun
oleh:
Haryu Dwi Fendy Susetyo (113111153)
Hasan Mawardi (113111154)
Hayyul Qoyyumuslima (113111155)
Heri Setyawan (113111156)
JURUSAN
TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami
oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua.
Masalah-masalah pemuda disebakan karena akibat dari proses pendewasaan
seseorang, penyusuian diri dengan situasi yang baru maka timbulah harapan
setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya.
Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi).
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan
yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan
bimbingan, pengarahan. karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat
dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan
karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diungkapkannya.
Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara
biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara
ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang
sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga
Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya.
Dalam perumusan masalah ini penulis akan
merumuskan tentang:
1.
Bagaimana pengertian tentang pemuda
2.
Bagaimana pengertian sosialiasi pemuda
3.
Bagaimana pengertian internalisasi
4.
Bagaimana peranan pemuda dalam masyarakat
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari
sosialisasi dan internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan
identitas dirinya.
D.Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah
ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka
dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMUDA DALAM PERMASALAHAN
PEMUDA DALAM PERMASALAHAN
SOSIAL
1. Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi
muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Pemuda
adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat
beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman
tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan
pengembangan generasi muda. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu
identitas yang potensial sebagai penerus perjuang bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsa karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa
siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggung jawabannya atas tatanan masyarakat,
antara lain:
a.
Kemurnian idealisme
b.
Keberanian dan Keterbukaan dalam menyerap
nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.
Semangat pengabdian
d.
Sepontanitas dan dinamika
e.
Inovasi dan kreativitas
f.
Keinginan untuk segera mewujudkan
gagasan-gagasan baru
g.
Keteguhan janjinya dan keinginan untuk
menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.
Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang
dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
2.
Masalah sosialisasi
a. Arti sosialisasi :
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian
diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang
perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media
Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
Disamping
proses sosialiasi berlangsung melalui proses kematangan dan belajar, sosialisasi
juga berlangsung melalui media tertentu seperti orang tua, teman sebaya dan
masyarakat.
b. Media sosialisasi
Telah
kita ketahui bersama bahwa setiap masyarakat mempunyai norma, aturan dan
kebisaan-kebiasaan tertentu. Apabila ditinjau perkembangan individu dari masa
anak sampai dewasa,maka terdapat beberapa media sosialisasi yaitu :
a) Orang
tua atau keluarga
b) Teman
bermain
c) Sekolah
d) Media
masa
e) Masyarakat
c. Model sosialisasi
Terlepas
dari media dan cara sosialisasi sebagai mana yang diterangkan di atas kita
harus menetapkan pilihan model daripada sosialisasi.
1)
Model deterministik
Dalam
model yangpertama ini individu ditentukan segalanya. Secara lebih konkret
aturan, kebiasaan, norma yang tidak boleh diusik-usik. Individu mempunyai
gagasan yang berbeda dengan norma yang berlaku tidak mendapat tempat.
2) Model
aktualisasi
Dalam
model yang kedua ini selanjutnya dikatakan individu yang mempunyai potensi
sebagaimana adanya sekarangdan dalam proses menjadi tidak mungkin mengaktualisasikan
diri bila tidak diberi kebebasan berkembang, apalagi bila secara absolut
dikendalikan.
d. Tugas pemuda dan masa depan
Untuk
menjamin agar proses sosialisasi itu
berjalan dengan baik dan untuk menghindari terjadinnya ”krisis” dalam proses sosialisasi
tersebut, maka beberapa hal perlu diperhatikan :
1. Adanya
”satu bahasa” tentang materi sosialisasi. Walaupun media sosialisasi tersebut
berbada-beda seperti (keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, media masa dan
masyarakat). Hal ini penting untuk melahirkan sikap yang tangguh dan
menghindari adanya kebingungan di kalangan generasi muda karena ”pesan ganda”
yang diterimanya.
2. Adanya
keteladanan dari generasi tua, khusunya dari para pemimpin masyarakat yang
terlibat langsung dalam proses sosialisasi. Adanya ”satu kat dan perbuatan”
dari generasi tua contoh yang secara langsung dapat ditiru oleh generasi muda.
3. Adanya
campur tangan pemerintah yang lebih luas dalam proses sosialisasi, bukan hanya
melalui pendidikan formal saja, tetapi juga melalui jalur organisasi luar
sekolah seperti kepramukaan, organisasi pemuda dan lain-lain.
3.
Internalisasi
Proses pemasukan nilai
pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas
pengalaman. Nilai-nilai tersebut bisa jadi dari berbagai aspek baik agama,
budaya, norma sosial dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan
dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan di
sekelilingnya. kondisi isi juga
memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media masa
Anomi
menurut Enoch makrum, muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma.misalnya
norma A yang di tanamkan dalam keluarga,sangat bertentangan dengan norma B yang
di saksikan diluar lingkungan keluarga. Dalam kondisi bingung inilah mereka
berusaha mencari penggangan norma lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut.
4. Pemuda Dan Identitas
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi
muda merupakan konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban
moral bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan
seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua dan berbagai madalah
yang lainnya.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap
sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa
persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu
tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan
generasi muda bahwa, generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial
yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
5. Peranan Pemuda/ Mahasiswa dalam Masyarakat
Peranan
pemuda di dalam masyarakat dapat kita bedakan atas dua hal yaitu :
a. Peranan pemuda yang di dasarkan atas usaha
pemuda untuk menyesaikan diri dengan tuntunan lingkungan.
Berdasarakan peran pertama dibedakan
atas :
a)
Peranan pemuda sebagai individu-individu yang
meneruskan tradisi dan oleh sebab itu dengan sendirinya berusaha menaati
tradisi yang berlaku dalam masyarakat.
b)
Peranan pemuda sebagai individu-individu yang
berusaha menyesuaikan diri, baik dengan orang-orang atau golongan–golongan yang
berusaha mengubah tradisi,dengan demikian akan terjadi perubahan dalam tradisi dalam
masyarakat tersebut.
Kedua
jenis peranan pemuda di atas bisa merupakan sumbangan pada usaha pembangunan
maupun merupakan hambatan terhadap usaha pembangunan.
b. Peranan
pemuda yang menolak untukmenyesuaikan diri dengan lingkungan
Berdasarkan peran pemuda yang kedua
di bedakan atas tiga (3) jenis yaitu :
a)
Jenis pemuda urakan
Yaitu jenis pemuda tidak bermaksud
untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat,tidak ingin untuk mengadakan
perubahan dalam kebudayaan,akan tetapi ingin kebebasan untuk diri sendiri.
b) Jenis
pemuda nakal
Pemuda ini pun tidak ingin berbuat
untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan melainkan
berusaha memperolah manfaat dari amsyarakat,dengan melakukan perbuatan yang
merugikan orang lain atua masyarakat.
c) Jenis
pemuda radikal(keras)
Pemuda-pemuda radikal berkeinginan
untuk mengadakan perudahan dalam
masyarakat ataupun kebudayaan secara radikal,revolusioner.dalam arti
rencana jangka panjang asal keadaan berubah dalam wakttu sekarang juga.
Asas, Arah dan Tujuan Pembinaan dan Pengembangan
Generasi muda:
a.
Asas pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1. Asas
edukatif
Pembinaan
dan pengembangan oleh unsur diluar generasi muda, didasarkan pada asas :
-
Ing ngarso sung tuladha
-
Ing madya mangun karsa
-
Tut wuri handayani
Pembinaan
dan pengembangan oleh sesama generasi muda didasarkan pada asas :
a. silih
asih
b. silih
asah
c. silih asuh
2. Asas
persatuan dan kesatuan bangsa
3. Asas
swakarsa
Berdasarkan
atas asas ini pembinaan dan pengembangan generasi muda harus dapat menumbuhkan,
membantu dan mengembangkan kemauan dan kemampuan generasi muda untuk membina
dan mengembangkan dirinya sendiri dengan lingkungan.
4. Asas
keselarasan dan terpadu
Pembinaan
dan pengembangan secara swakarsa itu dilaksanakan selaras dan terpadu dengan
berbagai aspek kemampuan manusia yang seutuhnya dan sekaligus dengan berbagai
bidang pembangunan lainnya
5. Asas pendayagunaan
dan fungsionalisasi
Mengingat
banyaknya dan beranekaragam organisasi pemuda yang ada dewasa ,maka perlu
diadakan penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil bagi pelaksanaan program-program generasi muda
dalam prinsipnya dalam pembangunan nasional
b. Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda
Arah
pembinaan dan pemngembangan generasi muda di tujukan pada pembangunan yang
memiliki keselarasan dan keutuhan antara
ketiaga sumbu orisntasi hidupnya yaitu :
a. Orientasi
kepada Tuhan yang Maha Esa
b. Orientasi
terhadap diri sendiri
Faktor
faktor dalam diri pemuda ada tiga (3) yaitu :
1) Dorongan
untuk mempertahankan dan memelihara dirinya
2) Dorongan
untuk mempertahankan jenis/generasi
3) Dorongan
untuk menyatakan dirinya
c. Orientasi
terhadap lingkungan (budaya,sosial dan moral) dan masa depannya.
Pembinaan
dan pengembangan generasi muda sumbu orientasi keluar dibagi menjadi empat yaitu :
1. Pengembangan
sebagai insan sosial budaya
2. Pengembangan
sebagai insan politik dan sebagai insan patriot
3. Pengembangan
sebagai insan sosial ekonomi
4. Pengembangan pemuda terhadap masa depan.
c. Tujuan
Pembinaan dan Pengembangan terhadap Generasi Muda/Remaja
Tujuan hendaknya dicapai dalam pembinaan dan pengembangan
generasi muda/remaja adalah :
1. Memantapkan
persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda
Tahun 1928 dalam rangka pembanguna bangsa dan kepribadian bangsa
2. Mewujudkan
kader-kader penerus bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
3. Melahirkan
kader-kader pembangunan nasional
4. Mewujudkan
kader-kader patriot pembela bangsa dan negara yang berkesadaran dan
berkatahanan nasional, pengembang dan penerus nilai-nilai proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945.
5. Mewujudkan
warga negara Indonesia yang memiliki kreatifias kebudayaan yang maju, tanpa
menghilangkan ciri maupun corak kepribadian dan kebudayaan Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Pemuda
merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu
pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai
pendekar sosial yaitu para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang
perlu dikembangkan dan juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini.
Sosialisasi
pemuda adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan
penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan
berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Internalisasi
merupakan proses pemasukan nilai pada seseorang
yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman.
Nilai-nilai tersebut bisa jadi dari berbagai aspek baik agama, budaya, norma
sosial dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan dan penyikapan
manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan di sekelilingnya.
Peranan
pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :
1. Peranan
pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan
a. Pemuda
meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
b. Pemuda
yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
2. Peranan
pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan
menjadi :
a. Jenis
pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah
sosial.
Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar
pada masanya.
b. Jenis
pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan
perubahan pada budaya maupun
masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan
tindakan menguntungkan
bagi diri sendiri.
c. Jenis
pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan
kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan
lebih jauh bagaimana selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hartomo, Arnicun Aziz. (1993). Ilmu
Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Hertati, dkk. (2010). Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka
semoga bermanfaat ^_^