Sabtu, 31 Maret 2012

MAKALAH IAD-IBD-ISD

MAKALAH

REMAJA/ PEMUDA DALAM PERMASALAHAN SOSIAL





Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Tugas 
Mata Kuliah IAD,ISD,IBD
Dosen pengampu :
Suyatman, M. Pd

Disusun oleh:

Haryu Dwi Fendy Susetyo              (113111153)
Hasan Mawardi                               (113111154)
Hayyul Qoyyumuslima                    (113111155)
Heri Setyawan                                 (113111156)

JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2011


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah

Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda disebakan karena akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuian diri dengan situasi yang baru maka timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi).
Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan, pengarahan. karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan diungkapkannya.
Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya. 
                                                  . 
B. Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1.      Bagaimana pengertian tentang pemuda
2.      Bagaimana pengertian sosialiasi pemuda
3.      Bagaimana pengertian internalisasi
4.      Bagaimana peranan pemuda dalam masyarakat

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.


D.Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.





BAB II
PEMUDA DALAM PERMASALAHAN
SOSIAL
1.      Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus perjuang bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsa karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan   masyarakat, antara lain:
a.       Kemurnian idealisme
b.      Keberanian dan Keterbukaan dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.       Semangat pengabdian
d.      Sepontanitas dan dinamika
e.       Inovasi dan kreativitas
f.       Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.      Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.      Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
2.      Masalah sosialisasi
a.       Arti sosialisasi :
           Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
           Disamping proses sosialiasi berlangsung melalui proses kematangan dan belajar, sosialisasi juga berlangsung melalui media tertentu seperti orang tua, teman sebaya dan masyarakat.
b.      Media sosialisasi
           Telah kita ketahui bersama bahwa setiap masyarakat mempunyai norma, aturan dan kebisaan-kebiasaan tertentu. Apabila ditinjau perkembangan individu dari masa anak sampai dewasa,maka terdapat beberapa media sosialisasi yaitu :
a)      Orang tua atau keluarga
b)      Teman bermain
c)      Sekolah
d)     Media masa
e)      Masyarakat
c.       Model sosialisasi
           Terlepas dari media dan cara sosialisasi sebagai mana yang diterangkan di atas kita harus menetapkan pilihan model daripada sosialisasi.
1)        Model deterministik
          Dalam model yangpertama ini individu ditentukan segalanya. Secara lebih konkret aturan, kebiasaan, norma yang tidak boleh diusik-usik. Individu mempunyai gagasan yang berbeda dengan norma yang berlaku tidak mendapat tempat.
2)      Model aktualisasi
          Dalam model yang kedua ini selanjutnya dikatakan individu yang mempunyai potensi sebagaimana adanya sekarangdan dalam proses menjadi tidak mungkin mengaktualisasikan diri bila tidak diberi kebebasan berkembang, apalagi bila secara absolut dikendalikan.
d.      Tugas pemuda dan masa depan
           Untuk menjamin agar proses sosialisasi itu berjalan dengan baik dan untuk menghindari terjadinnya ”krisis” dalam proses sosialisasi tersebut, maka beberapa hal perlu diperhatikan :
1.      Adanya ”satu bahasa” tentang materi sosialisasi. Walaupun media sosialisasi tersebut berbada-beda seperti (keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, media masa dan masyarakat). Hal ini penting untuk melahirkan sikap yang tangguh dan menghindari adanya kebingungan di kalangan generasi muda karena ”pesan ganda” yang diterimanya.
2.      Adanya keteladanan dari generasi tua, khusunya dari para pemimpin masyarakat yang terlibat langsung dalam proses sosialisasi. Adanya ”satu kat dan perbuatan” dari generasi tua contoh yang secara langsung dapat ditiru oleh generasi muda.
3.      Adanya campur tangan pemerintah yang lebih luas dalam proses sosialisasi, bukan hanya melalui pendidikan formal saja, tetapi juga melalui jalur organisasi luar sekolah seperti kepramukaan, organisasi pemuda dan lain-lain.

3.      Internalisasi
Proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman. Nilai-nilai tersebut bisa jadi dari berbagai aspek baik agama, budaya, norma sosial dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan di sekelilingnya. kondisi isi juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media masa
            Anomi menurut Enoch makrum, muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma.misalnya norma A yang di tanamkan dalam keluarga,sangat bertentangan dengan norma B yang di saksikan diluar lingkungan keluarga. Dalam kondisi bingung inilah mereka berusaha mencari penggangan norma lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut.

4.      Pemuda Dan Identitas
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban moral bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua dan berbagai madalah yang lainnya.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa, generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik

5.      Peranan Pemuda/ Mahasiswa dalam Masyarakat
            Peranan pemuda di dalam masyarakat dapat kita bedakan atas dua hal yaitu :
a.      Peranan pemuda yang di dasarkan atas usaha pemuda untuk menyesaikan diri dengan tuntunan lingkungan.
                        Berdasarakan peran pertama dibedakan atas :
a)      Peranan pemuda sebagai individu-individu yang meneruskan tradisi dan oleh sebab itu dengan sendirinya berusaha menaati tradisi yang berlaku dalam masyarakat.
b)      Peranan pemuda sebagai individu-individu yang berusaha menyesuaikan diri, baik dengan orang-orang atau golongan–golongan yang berusaha mengubah tradisi,dengan demikian akan terjadi perubahan dalam tradisi dalam masyarakat tersebut.
            Kedua jenis peranan pemuda di atas bisa merupakan sumbangan pada usaha pembangunan maupun merupakan hambatan terhadap usaha pembangunan.
b.      Peranan pemuda yang menolak untukmenyesuaikan diri dengan lingkungan
                        Berdasarkan peran pemuda yang kedua di bedakan atas tiga (3) jenis yaitu :
a)      Jenis pemuda urakan
            Yaitu jenis pemuda tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat,tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayaan,akan tetapi ingin kebebasan untuk diri sendiri.
b)      Jenis pemuda nakal
            Pemuda ini pun tidak ingin berbuat untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan melainkan berusaha memperolah manfaat dari amsyarakat,dengan melakukan perbuatan yang merugikan orang lain atua masyarakat.
c)      Jenis pemuda radikal(keras)
            Pemuda-pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perudahan dalam     masyarakat ataupun kebudayaan secara radikal,revolusioner.dalam arti rencana jangka panjang asal keadaan berubah dalam wakttu sekarang juga.

Asas, Arah dan Tujuan Pembinaan dan Pengembangan Generasi muda:
a.      Asas pembinaan dan pengembangan generasi muda :
1.      Asas edukatif
      Pembinaan dan pengembangan oleh unsur diluar generasi muda, didasarkan pada  asas :
-        Ing ngarso sung tuladha
-        Ing madya mangun karsa
-        Tut wuri handayani
      Pembinaan dan pengembangan oleh sesama generasi muda didasarkan pada asas :
a.       silih asih
b.      silih asah
c.        silih asuh
2.      Asas persatuan dan kesatuan bangsa
3.      Asas swakarsa
      Berdasarkan atas asas ini pembinaan dan pengembangan generasi muda harus dapat menumbuhkan, membantu dan mengembangkan kemauan dan kemampuan generasi muda untuk membina dan mengembangkan dirinya sendiri dengan lingkungan.
4.      Asas keselarasan dan terpadu
      Pembinaan dan pengembangan secara swakarsa itu dilaksanakan selaras dan terpadu dengan berbagai aspek kemampuan manusia yang seutuhnya dan sekaligus dengan berbagai bidang pembangunan lainnya
5.      Asas pendayagunaan dan fungsionalisasi
      Mengingat banyaknya dan beranekaragam organisasi pemuda yang ada dewasa ,maka perlu diadakan penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil  bagi pelaksanaan program-program generasi muda dalam prinsipnya dalam pembangunan nasional

b.      Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda
               Arah pembinaan dan pemngembangan generasi muda di tujukan pada pembangunan yang memiliki keselarasan dan keutuhan  antara ketiaga sumbu orisntasi hidupnya yaitu :
a.       Orientasi kepada Tuhan yang Maha Esa
b.      Orientasi terhadap diri sendiri

Faktor faktor dalam diri pemuda ada tiga (3) yaitu :
1)      Dorongan untuk mempertahankan dan memelihara dirinya
2)      Dorongan untuk mempertahankan jenis/generasi
3)      Dorongan untuk menyatakan dirinya

c.       Orientasi terhadap lingkungan (budaya,sosial dan moral) dan masa depannya.

          Pembinaan dan pengembangan generasi muda sumbu orientasi keluar dibagi menjadi empat yaitu :
1.      Pengembangan sebagai insan sosial budaya
2.      Pengembangan sebagai insan politik dan sebagai insan patriot
3.      Pengembangan sebagai insan sosial ekonomi
4.      Pengembangan  pemuda terhadap masa depan.

c.       Tujuan Pembinaan dan Pengembangan terhadap Generasi Muda/Remaja
Tujuan hendaknya dicapai dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda/remaja adalah :
1.      Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam rangka pembanguna bangsa dan kepribadian bangsa
2.      Mewujudkan kader-kader penerus bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
3.      Melahirkan kader-kader  pembangunan nasional
4.      Mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa dan negara yang berkesadaran dan berkatahanan nasional, pengembang dan penerus nilai-nilai proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945.
5.      Mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki kreatifias kebudayaan yang maju, tanpa menghilangkan ciri maupun corak kepribadian dan kebudayaan Indonesia.




BAB III
KESIMPULAN
            Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial yaitu para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan dan juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini.
            Sosialisasi pemuda adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
            Internalisasi merupakan proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman. Nilai-nilai tersebut bisa jadi dari berbagai aspek baik agama, budaya, norma sosial dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan di sekelilingnya.
            Peranan pemuda dalam masyarakat dibedakan atas dua hal :
1.      Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
a.       Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
b.      Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi. 
2.      Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan menjadi :
a.       Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial.
Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
b.      Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
c.       Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat  cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA


            Hartomo, Arnicun Aziz. (1993). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
            Hertati, dkk. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka

semoga bermanfaat ^_^