Ketika dikonsumsi sedikit, makanan
berikut ini memang tidak mengganggu kesehatan Anda. Tetapi dalam jumlah besar,
mereka bisa memberi dampak yang lebih merugikan dari yang Anda kira.
Jamur
Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.
Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.
Cabai
Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.
Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!
Jamur
Jamur yang tersedia di supermarket seharusnya aman untuk dikonsumsi, tetapi para penggemar jamur perlu berhati-hati karena banyak spesies dapat sangat berbahaya bahkan mematikan.
Sekitar 100 spesies jamur dikabarkan berbahaya bagi manusia, dengan gejala mulai dari sakit kepala hingga kejang bahkan kematian. Pada tahun 2010 sejumlah kecil jamur yang disebut Little White dianggap bertanggungjawab atas kematian sekitar 400 orang di Cina.
Cabai
Cabai terkenal karena pedasnya, yang membuatnya sangat terkenal. Kendati begitu, ternyata kepedasan tersebut dihasilkan dari senyawa kimia (capsaicin) yang dapat menyebabkan efek keracunan seperti sakit perut, gatal-gatal, dan dalam kasus paling parah, dapat berujung pada kematian.
Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi cabai hanya sedikit berbahaya, namun capsaicin memang paling baik dibatasi dalam konsumsinya, jadi pastikan untuk tidak terlalu banyak memakannya dan hindari kompetisi makan makanan pedas!
Minyak rapeseed
Ada banyak kontroversi tentang minyak
yang tampak alami dan tidak berbahaya ini, namun anggapan umum menyatakan bahwa
minyak rapeseed memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Laporan menyatakan
bahwa tumbuhan rape, yang merupakan sumber dari minyak tersebut, sangat
beracun, dan efek samping mengonsumsi minyaknya antara lain adalah masalah
pernapasan dan kebutaan
Beras
Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi. Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.
Tidak diragukan lagi, beras memiliki banyak manfaat kesehatan. Kendati begitu, sebuah penelitian mengungkapkan, satu dari lima kemasan beras panjang Amerika mengandung zat beracun dengan tingkat berbahaya, sementara penelitian lainnya menemukan terdapat kadar arsenik dalam susu beras dan beras bayi. Meskipun semangkuk nasi berisiko relatif kecil dalam menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, konsumsi arsenik dengan kadar tinggi erat kaitannya dengan kanker.
Biji pala
Meskipun biji pala memiliki manfaat
kesehatan, namun juga dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah
besar. Biji pala mengandung zat beracun yang disebut myristicin, porsi sedang
dari biji pala dapat menyebabkan halusinasi, sementara dalam jumlah besar biji
pala dapat menyebabkan kejang, berdebar-debar, mual, dehidrasi, dan kematian.
Apel non-organik
Karena apel rawan menjadi tempat
berkembang biak serangga, para petani sering melapisi buah dengan bahan kimia
pestisida dan fungisida, beberapa di antaranya akan menyerap ke dalam
dagingnya. Untuk meminimalkan risiko kesehatan, cobalah untuk membeli apel
organik kapan pun Anda bisa, atau setidaknya kupas kulitnya sebelum makan.
Salmon ternak
Sebuah penelitian menemukan, 13 racun
berbeda — antara lain PCB, yang diklasifikasikan sebagai sebuah kemungkinan
karsinogen manusia oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) — berada pada
tingkat yang lebih tinggi dalam salmon yang dibesarkan di peternakan daripada
yang terdapat dalam salmon liar.
Karena kemungkinan bahaya kesehatan akibat mengonsumsi racun tersebut, dianjurkan untuk mengurangi porsi dari salmon ternak (petunjuknya adalah dengan mengurangi setengah porsi per bulan, bergantung dari mana salmon tersebut berasal) atau beralih mengonsumsi salmon liar.
Popcorn microwave
Meskipun makan popcorn microwave
tidak diyakini berbahaya bagi kesehatan, namun ditemukan bahwa popcorn dengan
bumbu mentega mengandung bahan kimia berbahaya (diacetyl) dalam bumbu tersebut
yang melepaskan gas beracun ketika dimasukkan ke dalam microwave.
Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.
Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.
Kentang
Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?
Meskipun sejauh ini hal tersebut sebagian besar hanya dialami oleh pekerja pabrik — dengan banyak timbulnya penyakit paru-paru yang disebut sebagai “paru-paru popcorn” — seorang konsumen kini diketahui juga mengidap gangguan paru-paru akibat racun tersebut.
Namun, ini jelas tidak dapat menjadi patokan, karena penderita tersebut mengaku bahwa ia mengonsumsi popcorn microwave setidaknya dua kali sehari selama 10 hingga 12 tahun. Jika Anda makan dalam jumlah sedikit, mungkin paling aman untuk mengonsumsinya di rumah, hanya berhati-hatilah untuk menghindari gas ketika membuka kemasan popcorn tersebut.
Kentang
Kentang mungkin terlihat cukup aman, tapi apakah Anda tahu bahwa kentang sebenarnya berasal dari keluarga yang sama dari tanaman beracun Solanaceae?
Kentang memiliki risiko tertentu
untuk kesehatan kita karena mengandung senyawa beracun yang dikenal dengan
glycoalkaloids, yang paling mengkhawatirkan adalah solanin yang memengaruhi
saraf dan sistem pencernaan, menyebabkan sakit kepala, lemas, limbung, diare
dan muntah dan lain-lain. Keracunan kentang sangat jarang terjadi, tapi
hindarilah kentang yang sudah berkecambah — yang cenderung memiliki konsentrasi
glycoalkaloids yang lebih tinggi — dan kentang yang telah berubah hijau. Meski
warna hijau dalam kentang sendiri tidak berbahaya, hal tersebut menunjukkan
bahwa kentang telah terpapar cahaya matahari, yang dapat juga mendorong tingkat
solanin untuk naik di atas kadar yang aman.
Kacang
Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.
Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.
Kacang tidak hanya menjadi salah satu penyebab alergi makanan yang paling umum, tetapi juga dapat berbahaya bagi orang-orang yang tidak menderita alergi. Kacang lebih baik dihindari oleh orang-orang yang mempunyai masalah dengan ginjal atau kantung empedu karena mengandung oxalates yang dapat mengkristal dan menyebabkan batu pada ginjal dan kantung empedu.
Namun, bahkan bagi kita semua, kacang dapat beracun oleh karena kerentanan kacang terhadap jamur dan aflatoksin (karsinogen yang sangat beracun) yang dihasilkan oleh jamur yang disebut Aspergillus flavus yang menyerang kacang.
Jika Anda tidak bisa menolak untuk
mengemil kacang, cobalah untuk membeli kacang yang diproduksi di daerah-daerah
kering, karena risiko aflatoxins lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar