Jalan
hidup seseorang bisa begitu berliku adanya namun selalu saja tetap ada
ujungnya. Kesuksesan adalah impian semua orang. Berlikunya jalan akan sampai
pada kesuksesan asalkan dijalani dengan kesungguhan hati dan kerja keras.
Begitulah kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat
dalam menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan
rumput lautnya pada dunia.
Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda. Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan. Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini. Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli
Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda. Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan. Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini. Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli
Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.
Di
titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah
dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan
kerasnya dunia bisnis. Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40
juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak
Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras. Setelah akhirnya dapatkan
pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang
(chesnut) bersama dengan pamannya. Diawali dengan mencari cara bagaimana
strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang
lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan
resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan
unik. Lalu akhirnya Top membuka kedai di mal dan belajar tentang menemukan
tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam
keberhasilan penjualan suatu produk.
Namun
berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis
chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat
kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall
sehingga harus tutup
dan pihak Mal juga membatalkan kontrak kedainya.
Dititik
ini Top hampir putus asa. Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top
tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis
jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan
cemilan yang kekasihnya berikan. Inspirasi memang bisa datang dari mana saja,
sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab
kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top lebih konsentrasi
mengurus bisnis dan usahanya.
Top
pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar
rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran
ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht. Belum lagi Top juga harus mempelajari
cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk
beberapa hari lamanya.
Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven. Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya penghabisannya kali ini tidak sia-sia. Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi. Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.
Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven. Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya penghabisannya kali ini tidak sia-sia. Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi. Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.
Perjuangan
Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah
bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan. Sekarang ini di Thailand
siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di
Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia.
Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka
Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah
berhasil mencatatkan dirinya sebagai a young billionaire from Thailand.
Top
ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan
jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap his girlfriend. Seperti
kata ibu si Top, sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan
menjauh darimu. Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan.
Sabar, syukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret
(rahasia si Top).
Berikut
sinopsis ringkas nya:
Saat
usia 16, Dia adalah pencandu
game online.
Saat
usia 17, Ia putus sekolah
untuk menjadi penjaja kacang.
Saat
usia 18, Keluarganya
bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)
Saat
usia 19, Dia menciptakan
cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di
Thailand.
Kini,
di usia 26,
Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan
800
juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.
Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.
“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.” Begitulah kutipan kalimat inspiratif dari Top Ittipat dalam sebuah wawancara dengan media.
Great job Top!!
Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.
“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.” Begitulah kutipan kalimat inspiratif dari Top Ittipat dalam sebuah wawancara dengan media.
Great job Top!!
Untuk kisah selengkapnya, nonton Film “Top Secret-The Billionaire” Based on true story Top Ittipad. Dalam film ini dia muncul kok sebagai cameo (pemeran figuran) doang, diakhir film pas di bank doi berpapasan dan memberikan senyuman pada ‘Top Ittipat’. Katanya pas adegan ini penonton thailand ramai bertepuk tangan. I wonder suatu hari ada pengusaha sukses Indonesia yang dibuat filmnya dan mendapat sambutan hangat juga tuk menginspirasi bangsanya. And I wonder that the one is me. Ya kalo bukan me adalah yg lain, hehe